BREAKING NEWS

10/recent/ticker-posts

Right Button

test banner SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI MEDIAONLINE "KOPI PAIK"

Merasa Dizalimi, Ini Penjelasan Wali Nagari Sungayang

 SUNGAYANG, TANAH DATAR | Santer mendengar kabar akhir-akhir ini tentang polemik yang terjadi di Nagari Sungayang, kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar. 

Dimana isu pembohong yang berkembang ditengah masyarakat, wali nagari Nofri Edrison menjalin hubungan dengan seorang perempuan berstatus janda,hal inilah yang membuat ketua Badan Perwakilan Rakyat Nagari (BPRN) Sungayang "Alfizar Armanto",tidak menerima,dan kabarnya memanggil perempuan tersebut untuk dimintai keterangan.

Setelah meminta keterangan dari perempuan yang yakin ada hubungan asmara dengan wali nagari, tidak lama kemudian ketua BPRN membuatkan surat pengunduran diri untuk wali nagari, dan memaksa wali Nofri Edison untuk menandatanganinya.

Media ini mencoba meminta keterangan dari ketua BPRN melalui via chat wa,tapi tidak digubris,dan kembali untuk kedua kalinya awak media mencoba lagi untuk chat wa kepada ketua BPRN

Akhirnya ketua BPRN Alfizar Armanto menghubungi awak media Jum'at 30 Maret 2024 sekira jam 18:20 wib.awak media mendapatkan informasi bahwa sebelum polemik terjadi,ketua BPRN meminjam uang kepada wali nagari Nofri Edison sejumlah 10 juta Rupiah, menurut keterangan sumber yang dipercaya, bahwa Nagari Sungayang menyewakan sebuah bangunan kepada Bank BPR selama 15 Tahun,dengan nilai sewa sebanyak 75 juta Rupiah.

Ketua BPRN mencoba meminjam uang kepada wali nagari sebanyak 10 juta Rupiah,dari hasil sewa yang sudah menjadi pendapatan asli nagari (PAN).


Menurut Ketua BPRN, uang tersebut untuk operasional BPRN, karena anggaran BPRN belum bisa dicairkan.


Wali nagari Nofri Edison mengatakan kepada media ini bahwa uang yang dipinjamkan kepada ketua BPRN bukan untuk operasional BPRN, tetapi untuk kepentingan pribadi.

Berikut penjelasan wali nagari Nofri Edison,"mohon maaf sebelumnya bang(awak media),apa yang dikatakan oleh ketua BPRN itu adalah salah , dia meminjamkan uang 10 juta Rupiah kepada saya untuk keperluan pribadi.


"Nakan, pinjam mamak pitih 10 juta lu, untuk penambah galeh bulan puaso,habis hari rayo idul adha mamak bayia"(wali nagari menirukan percakapannya)

Setelah beberapa kali mendesak wali nagari untuk meminjamkan uang senilai tersebut, tetap ditolak wali Nofri Edison, sampai-sampai kata wali nagari,ketua BPRN yang akrab dia memanggil mamak,terus mendesaknya.


"Kalau indak bisa 10 juta indak Baa do,tapi 5 juta tolong pinjaman mamak dahulu" (wali nagari menirukan).dan ternyata wali nagari tetap tidak mau meminjamkan uang tersebut,karena wali nagari tahu bertahan uang tersebut bukanlah haknya, tetapi uang nagari dari hasil sewa menyewa dan pendapatan asli nagari,


Wali nagari menambahkan, semenjak kejadian itulah dia selalu dicarikan jalan untuk bisa dicarikan kasus, supaya wali nagari aktif ini bisa terguling dari jabatannya.


"Saya sekarang tidak mengerti, apakah saya yang lajang ini punya hubungan dengan seorang perempuan janda itu salah?"

Apakah ini semacam Konspirasi dari BPRN?atau ini adalah upaya paksa untuk menyamakan saya sebagai wali nagari yang dipilih secara demokratis?ucap wali Nofri Edison.


(anto) 

Posting Komentar

0 Komentar